Sangguru.id Suatu hari, seorang murid muda mendatangi gurunya, seorang sufi tua yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Wajah sang murid tampak gelisah, matanya menatap tanah seolah menyimpan beban yang berat.
“Guru,” katanya lirih, “aku telah mencoba segalanya untuk merasa tenang. Aku bekerja keras, berbuat baik, bahkan beribadah dengan sungguh-sungguh, tapi hatiku tetap gelisah. Mengapa ketenangan begitu sulit kudapatkan?”
Sang guru tersenyum lembut, lalu mengajak murid itu berjalan menuju sumur tua di belakang zawiyah. Air sumur itu tenang dan jernih. Ia mengambil segenggam batu kecil, lalu melemparkannya ke permukaan air. Seketika, riak gelombang menyebar, membuat bayangan langit di air menjadi bergetar dan kabur.
“Lihatlah,” ujar sang guru, “ketika batu itu dilempar, air menjadi gelisah. Begitulah hati ketika dunia kau masukkan ke dalamnya. Ia akan terus beriak, tak akan pernah memantulkan cahaya dengan jernih.”
Sang murid menatap air itu lama, lalu berbisik, “Lalu bagaimana agar air itu tenang kembali, Guru?”
Sang guru menatapnya penuh kasih, “Biarkan saja. Jangan tambahkan batu lagi. Biarkan air itu diam, dan lihat… perlahan riaknya hilang, permukaannya kembali tenang, dan langit kembali terlihat jelas di dalamnya. Begitu pula dengan hati—tenanglah dengan mengingat Allah, bukan dengan mengejar dunia. Karena hanya dengan mengingat-Nya, hati akan kembali menemukan cerminnya.”
Sang murid terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Ia memahami, ketenangan bukan hasil dari banyaknya usaha duniawi, tapi dari berserah sepenuhnya kepada Sang Pemilik Hati. Sejak hari itu, ia tak lagi berlari mencari ketenangan di luar dirinya. Ia menengok ke dalam—ke arah yang selama ini ia lupakan—dan di sanalah ia menemukannya:
ketenangan yang lahir dari zikir, dari keheningan yang dipenuhi nama Allah.
Sebagaimana firman-Nya:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28
0 Response to "Kisah Sufi: Ketika Hati Menemukan Tenang"
Posting Komentar